Mimbartimur.com – Seorang berinisial DR (15) diduga dianiaya berinisial WRA . Kejadian tersebut terjadi sejak 30 Oktober 2023 lalu setelah pulang pengajian.

Ibu korban bernama Chici, warga Kalumata Puncak Kota Ternate mengatakan kejadian bermula saat putra bungsunya sepulang pengajian dan bertemu adik WRA berinisial KS dirumah terduga pelaku sekitar pukul 20.30 WIT.

“Pulang ngaji ketemu KS lalu menegurnya karena mereka temanan, anak saya yang mukul duluan tapi sudah dibalas. Kemudian si bungsu ini bilang ke KS ‘awas saya jaga kamu keluar’, mungkin kakanya dengar lalu keluar dan aniaya anak saya”, kata Chici kepada awak media menirukan cerita putra bungsunya, Jumat (19/01).

Lebih lanjut, Chici menuturkan anaknya dipukul bagian wajah kiri mengenai hidung dan mata serta memukul bagian dada menggunakan kepalan tangan. Akibatnya anak usia kelahiran 2007 itu mengalami pendaharahan dihidung.

“Darah yang keluar lewat hidung cukup banyak sampai baju koko yang dipakai juga penuh darah. Matanya pun bengkak akibat dipukul dengan keras. Anak saya mengeluh kepalanya sangat pusing”, pungkasnya.

Tak terima anaknya dianiaya, kata Chici, dirinya mendatangi rumah terduga pelaku bermaksud menanyakan tindakan WRA terhadap putra bungsunya. Namun, disahut dengan kata-kata yang tidak etis sebagai seorang abdi negara.

“Saya samparin ke rumahnya, bermaksud tanya kenapa anak saya dianiaya. WRA keluar lalu bilang kalau gak terima lapor ke Polisi sja. Saya pun kembali dan cari anak si bungsu karena takut pulang ke rumah”, jelasnya.

-- --

Perlu diketahui, WRA merupakan intel Polisi berpangkat Bripda yang bertugas di . Dia diduga melakukan terhadap seorang siswa SMA Negeri 2 Kota Ternate dan dilaporkan ke Propam.

Wanita single parent itu menjelaskan bahwa usai kejadian anaknya tak langsung pulang ke rumah karena disarankan temannya untuk melaporkan tindakan WRA ke Polsek terdekat. Namun niat itu diurungkan setelah diketahui dirinya.

Azzahra
Editor
Mimbar Timur
Publikasi