Mimbartimur.com – Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kecamatan Kayoa Utara, kian memprihatinkan. Pasalnya, proyek yang menelan anggaran hingga ratusan juta itu tak berfungsi dan terbengkalai.

Proyek rehabilitasi tersebut melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Utara dengan nilai tender sebesar Rp. 830.959.552,07 yang dimenangkan CV Lestari Gamalama. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah () tahun 2022.

Pantauan mimbartimurcom, proyek ratusan juta itu mengalami kerusakan parah, terutama jaringan perpipaan, dua toren air, dan module tenaga surya yang sudah ditutupi rumput.

Jaringan perpipaan mengalami kerusakan parah disejumlah titik akibat pembersihan pekerjaan jalan hotmix Desa Laromabati menuju Desa Gayap yang dilaksanakan Maret 2023 lalu.

Sejumlah warga saat ditemui media ini mengaku, sebelumnya berfungsi setelah pekerjaan rehabilitasi diselesaikan pihak rekanan CV Lestari Gamalama, namun hanya berlangsung beberapa hari.

“Pernah mengalir airnya, jernih dan bagus, Tapi itu hanya sekitar dua atau tiga hari saja, mungkin itu uji coba, saya tidak tahu”, ujar Fatia saat ditemui mimbartimurcom di sekitar toren air pada Kamis (02/11/23) lalu.

Informasi yang dihimpun, penyediaan air minum tersebut bakal siserahkan kepada Pemerintah daerah (Pemda) Halmahera Selatan untuk dikelola sebagai Perusahaan Daerah Air Minum (). Meski begitu, belum ada kepastian karena jaringan perpipaan hanya sampai di Desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa Utara.

-- --

“Informasinya akan diserahkan ke Pemda untuk dikelola, namun sampai saat ini tidak ada kabar. Sekarang kerusakan makin parah karena jaringan pipa sudah putus semua”, pungkas warga lain saat ditemui dilokasi kerusakan jaringan perpipaan.

Perlu diketahui, SPAM Kayoa Utara menggunakan sistem pengeboran ditengah aliran sungai dengan kedalaman puluhan meter yang tak jauh dari toren air utama. Sistem penyediaan air minum itu menggunakan dua toren air yang terletak titik berbeda.

Ariana Aira
Editor
Mimbar Timur
Publikasi