Mimbartimur.com – Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) secara resmi mendeklarasikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banyuwangi di Café Wong Oseng, Minggu malam (21/09).
Deklarasi yang dilakukan DPC GMPK Banyuwangi ini tidak hanya dimaknai sebagai peresmian struktur organisasi, tetapi juga sebagai artikulasi ideologis yang menegaskan pelajar dan mahasiswa sebagai aktor penting dalam pemberdayaan masyarakat berbasis nasionalisme progresif.
Ketua Umum DPC GMPK Banyuwangi, M. Fathur Rozak, menegaskan bahwa GMPK hadir dengan orientasi untuk menjawab tantangan global maupun lokal melalui kerangka kebangsaan.
“Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM pelajar dan mahasiswa, GMPK hadir dengan landasan kebangsaan yang berguna menjawab tantangan skala nasional maupun daerah. Paradigma GMPK telah dirumuskan menjadi fokus pada bidang politik, hukum, pendidikan, sosial, ekonomi, dan teknologi,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Umum DPC GMPK Banyuwangi, Wahyu Hidayat, menambahkan bahwa GMPK akan bergerak sebagai ruang kaderisasi yang menyiapkan generasi muda untuk mampu terlibat langsung dalam praksis sosial.
“GMPK Banyuwangi tidak hanya menjadi tempat berhimpun, tetapi juga menjadi ruang transformasi pola pikir. Kami ingin siswa dan mahasiswa memiliki kesadaran kritis, lalu menerapkannya dalam bentuk kontribusi nyata di masyarakat,” ungkap Wahyu.
Gerakan mahasiswa di Indonesia memiliki akar historis yang panjang. Dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) 1926 hingga Sumpah Pemuda 1928, pelajar dan mahasiswa menjadi pelopor persatuan nasional. Pada masa selanjutnya, mahasiswa berperan sebagai agent of change dan social control dalam dinamika politik Indonesia
Namun, problem laten gerakan mahasiswa adalah kecenderungan terjebak dalam dikotomi “gerakan moral” yang stagnan dan “gerakan politik progresif” yang berorientasi pada transformasi sosial.
Kehadiran GMPK Banyuwangi mencoba mengisi celah ini dengan memadukan idealisme moral dan praksis politik melalui paradigma nasionalisme progresif.
