Lebih lanjut, WS juga menyesalkan sikap Camat karena meminta kelompoknya untuk tidak mengikuti lomba gerak jalan. Penghentian itu sebagai alasan agar mereka fokus memasak untuk peserta pada saat gelaran upacara.
“Kami diminta memasak nanti dibayar, sampai kami bersedia untuk tidak mengikuti lomba padahal sudah lama latihan. Tapi tiba-tiba kami dikabari, katanya soal konsumsi nanti dipesan melalui jasa ketringan. Cara ini supaya ambil untung lebih besar”, ungkapnya.
Sementara, Camat Kayoa Utara Sahrul U Krois saat dihubungi mengakui iuran tersebut dilakukan atas kesepakatan bersama sehingga tidak menjadi persoalan serius. “Baiknya datang dikantor kita bicarakan baik-baik karena ini lewat musyawarah”, ujar Sahrul menepis pertanyaan saat dihubungi via whatsApp, Kamis (15/08).
Sahrul mengaku tidak tahu menahu anggaran HUT RI di kecamatan Kayoa Utara sehingga tidak bisa menyampaikan detail besaran yang ditanyakan. Pasalnya, segala bentuk keuangan dikendalikan bendahara kecamatan.
“Karena namanya anggaran saya hanya mengeluarkan surat, tapi segala bentuk keuanagan itu urusan bendahara, itu semuanya. Jadi baiknya konfirmasi langsung saja ke bendahara kecamatan karena dia yang kelola”, imbuhnya.
Bendahara kecamatan Kayoa Utara Sahrudin Karim dan Kepala Dispora saat dihubungi media ini tidak digubris. Terpisah, Ketua Panitia Perayaan HUT RI Kabupaten Halmahera Selatan Soadri Inggratubun saat konfirmasi tidak menggubris yang disinyalir menutup-nutupi informasi anggaran perayaan hari kemerdekaan RI ke-79.
“Saya masih sibuk di lapangan”, ujar Soadri usai menjawab salam saat dikonfirmasi mimbartimurcom.
***
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.