Mimbartimur.com – Salah satu tahanan warga maba sangaji bernama Jamal disinyalir dikeroyok tiga petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Soasiu, Kota Tidore, Maluku Utara hingga babak belur. Kejadian yang menimpah tahanan politik PT Position tersebut terjadi pada Senin, (20/10).
Informasi yang dihimpun mimbartimurcom, kejadian bermula teman korban menanyakan jadwal kebebasan yang direncanakan pekan ini kepada petugas runtan. Kemudian digubris bahwa pembebasan para tahanan sebelas warga maba sangaji menunggu konfirmasi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tidore.
Setelah itu, sekitar pukul 12.52 Wit korban dikabarkan mengalami wajah lebam, bibir pecah hingga area mata mengalami bengkak kebiruan. Berdasarkan video berdurasi 35 detik yang diterima mimbartimurcom, terlihat korban dikeroyok tiga petugas rutan.
Ketiga pertugas tersebut, dua diantaranya menggenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) hitam dan satu diantaranya menggunakan kemeja putih yang secara spontan ikut menendang korban yang sedang diamuk dua terduga pelaku lainnya.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Maluku Utara, Zulfikran Baylussy mengutuk keras tindakan dugaan pengroyokan yang menimpah para tahanan warga maba sangaji. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip kemanusiaan dan hukum negara.
“Rutan itu tempat pembinaan, bukan arena kekerasan. Negara wajib menjamin keselamatan fisik dan psikis setiap tahanan. Jika laporan ini benar, maka ini sebagai tindak pidana yang dilakukan aparat negara dan harus diusut hingga tuntas”, ujar Zulfikran kepada mimbartimurcom, Senin (20/10).
Zulfikran meminta Kepala Rutan untuk mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi terhadap ketiga terduga pelaku yang melanggar disiplin internal kepegawaian. Ia juga meminta Polresta Kota Tidore untuk segera menindaklanjuti peristiwa tersebut secara transparan kepada publik.
“Sanksi kedisplinan harus dikenakan, begitu juga proses pidananya harus jalan sehingga tidak terkesan melindungi para terduga. Kami berharap pemeriksaan tiga terduga ini dapat dilakukan secara profesional dan transparan”, pungkasnya.
Sementara Kepala Rutan Kelas IIB Soasiu Kota Tidore, David Lakatompessy masih dalam upaya konfirmasi terkait peristiwa yang melibatkan tiga petugasnya. ***
