Menurutnya, kahadiran rumah sakit itu merupakan tanda mata mendiang Usman Sidik semasa menjadi Bupati Halmahera Selatan. Ia berharap, pembangunan ini dapat dilanjutkan sehingga tidak menyisakan masalah akan datang.

“Kami bersyukur karena ada rencana pembangunan rumah sakit bertaraf nasional di Pulau Makian. Harapannya Bupati manaruh perhatian serius untuk kelanjutan pembangunan yang baru 25 persen ini”, pungkasnya.

Selain itu warga lain, meminta penegak hukum segera memanggil pihak rekanan dan PPK untuk diperiksa untuk memastikan tidak adanya indikasi tindak pidana korupsi yang menyebabkan mangkraknya pembangunan RS Pratama Makian.

“Penegak hukum perlu mengusut persoalan ini, karena anggarannya sangat besar. Jangan sampai ada dugaan penyelewangan dalam proyek ini”, pintah salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada mimbartimur.

Pembangunan RS Pratama Makian Tetap Dilanjutkan

Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan, Aisyah Hasjim menyampaikan pihaknya akan berupaya melanjutkan proyek tersebut dengan usulan anggaran baru yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024.

“Pekerjaan ini tetap dilanjutkan, tapi perlu suntikan dana DAU dari Pemda. Dalam waktu dekat kami konsultasikan persoalan ini dengan Sekda”, ujar Aisyah kepada mimbartimurcom diruang kerjanya, Senin (08/01/23).

-- --

Sementara pihak rekanan PT Bina Bangun Sakti belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. Namun redaksi terus berupaya melakukan konfirmasi terkait pemberitaan tersebut.

***

Nuki
Editor
Mimbar Timur
Publikasi