Mimbartimur.com – Proses pembangunan kian memprihatinkan. Pasalnya, proyek puluhan miliar itu berhenti ditengah jalan dengan kondisi yang terbengkalai bak bangunan tak terurus.

Proyek tersebut diketahui dikerjakan dengan nilai tender sebesar Rp. 44.234.325.748,88. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus () Dinas Kesehatan Halmahera Selatan tahun 2023.

Pejabat Pembuat Komitmen () Pembangunan , Halid Yusup menyebut penyebab mangkraknya pembangunan gedung kesehatan di itu karena pihak PT Bina Bangun Sakti.

“Iyah, kontraktornya yang kurang bertanggung jawab”, kata Halid melalui pesan singkatnya kepada saat dikonfirmasi via whatsApp pada Rabu (10/01/24. *kutipan ditulis sesuai ejaan berlaku.

Perlu diketahui, proyek Rp 44,2 miliar itu dikerjakan PT Bina Bangun Sakti dengan waktu kerja 270 hari kalender. Pekerjaan dimulai sejak April 2023 dan berakhir pada 29 Desember 2023, namun progres pembangunan RS Pratama Makian baru mencapai 25 persen.

Informasi yang dihimpun mimbartimurcom, pihak rekanan telah menerima pembayaran pertama sebesar 25 persen atau senilai Rp. 11 miliar dari total anggaran final Rp. 44,2 miliar. Sementara dana yang tersisa sebesar Rp. 31,15 miliar akan dikembalikan ke kas daerah.

Kata Warga Makian

-- --

Terhentinya pembangunan RS Pratama Makian turut menyita perhatian warga. Pasalnya, bangunan kesehatan senilai puluhan milir itu sudah lama dinantikan untuk memudahkan warga dalam menjalani pengobatan.

“Tentu kecewa, infonya tahun ini sudah difungsikan. Artinya kami tak perlu lagi jauh-jauh ke Bacan atau Ternate untuk menjalani pengobatan kalau fasilitas kesehatan disini sudah memadai”, kata Samir warga Makian saat berbincang-bincang dengan mimbartimurcom, Sabtu (06/01/24).

Redaksi MimbarTimur
Editor
Mimbar Timur
Publikasi