Mimbartimur.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara, Fachrudin Tukuboya menyebut wartawan kerap menyampaikan informasi tidak sesuai fakta. Infromasi itu terkait press conference hasil uji kualitas air sungai Sagea sejak beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Fachrudin enggan memberikan komentar saat ditemui sejumlah wartawan di halaman Gedung Kediaman Gubernur Maluku Utara. Ia ditemui terkait tuntutan ratusan masa aksi yang mengatasnakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unkhair Ternate.
“No Comment dulu, karena pak Gub minta jangan dulu bicara”, ujar Kadis DLH Provinsi Maluku Utara, Fachrudin Tukuboya disela-sela demontrasi yang digelar ratusan mahasiswa Unkhair Ternate di Jalan Ahmad Yani, Tanah Raja, Kecamatan Ternate Tengah pada Kamis (14/09/23).
Menurutnya, wartawan yang menulis pemberitaan terkait hasil uji kualitas air sungai Sagea tidak melakukan konfirmasi ke pihaknya sehingga informasi yang disampaikan sejumlah media baru-baru ini keliru. Fachrudin juga menyampaikan permintaan maaf karena memberikan penilaian subjektif terhadap profesi wartawan.
“Jadi begini, ada informasi yang keliru dipelintirkan. Mohon maaf. Jadi nanti kita jelaskan, diperincinya begini, persoalannya teman-teman ini kalau ada informasi yang berkaitan dengan itu sebagian tidak mau konfirmasi, jadi sepihak terutama masalah kemarin yah, banyak sekali tidak sesuai”, pungkasnya.
Selain itu, pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup pemerintah Provinsi Maluku Utara ini juga menyebut pemberitaan yang disiarkan sejumlah media seolah-olah memojokan pihaknya. Meski begitu, Fachrudin enggan menyebut wartawan yang dimaksudnya.
“Yah, wartawan yang mana yah. Nanti saya sebut, banyak soalnya, mana yah. Sudah nanti kita diskusi diam-diam dulu satu-satu persoalannya. Karena ini simpang siur seolah-olah memprovokasi masyarakat bahwa kita tidak melakukan apa-apa”, sambungnya.
Fachrudin menjelaskan informasi yang disampaikan sebagian wartawan tidak melakukan konfirmasi ke pihaknya sebagai sumber terpercaya sehingga simpang siur dikonsumsi publik.
“Bukan, bukan dalam pengertian wartawan yang memberikan informasi. Informasinya belum dapat dari kami, bukan dari sumber yang tepat sudah terinformasikan, dengar dari wartawan yang lain. Kadang-kadang begitu toh”, jelas Fachrudin.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.