“Masih banyak yang mengusulkan saudaranya. Mudah-mudahan tiga hari bisa, mereka ada dipulau-pulau yang harus dijemput”, ungkap Risma.

Selain itu, Mensos juga menjamin akomodasi pasien yang berasal dari luar pulau dan memfasilitasi anak berusia empat tahun yang di diagnosa katarak kongenitl (bawaan lahir) untuk dioperasi di Makassar.

“Kita temukan pasien satu anak yang tidak bisa ditangani di sini. Jadi kita akan rujuk ke Makassar. Namun tadi saya minta bapak ibunya juga diperiksa karena kalau dia anak-anak sudah katarak, biasanya itu keturunan”, tuturnya.

Sementara, salah satu pasien asal Sofifi bernama Salma Salaula (59) mengatakan dirinya mengalami kesulitan penglihatan jarak jauh akibat penyakit katarak yang kian membesar di mata kanannya.

Wanita paruh baya itu merasa bersyukur dirinya mendapat kesempatan mengikuti layanan operasi katarak melalui program Kemensos RI.

“Tadi kata ibu menteri, jangan dulu angkat berat, jangan nunduk, jangan dulu sampai kena air”, katanya sembari menirukan peringatan Mensos Tri Rismaharini yang menyapanya.

Diketahui, program Mensos itu dilakukan bersama Yayasan Pundi Ammal Peduli Kasih SCTV/Indosiar, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Klinik Ar Rahman Ternate, Klinik Azzura Ternate, Pemerintahh Kota Ternate, dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

-- --

Dalam kegiatan tersebut, Tri Rismaharini memberikan pengahargaan kepada 12 orang yang berjasa dalam proses operasi katarak di Kota Ternate.

***

Nuki
Editor
Mimbar Timur
Publikasi