Ia meminta DLH Kota Ternate membuka ruang bagi setiap elemen masyarakat baik LSM, Komunitas Pemerhati Lingkungan maupun organisasi mahasiswa untuk menangani persoalan sampah.

“Jangan menutup diri dengan program-program yang tak berdampak terhadap lingkungan, ini jadi persoalan serius yang harus diatasi bersama”, pintahnya.

Abdullah mengaku pihaknya sudah melayangkan surat audiensi kepada DLH Kota Ternate, namun tak mendapat balasan.

“Sangat disayangkan sikap DLH menutup ruang kolaborasi dengan aktivis-aktivis pemerhati lingkungan”, ungkap Abdullah.

Selain itu, menurut Kabid PTK HMI Cabang Ternate, Ramdani Bader menyampaikan bahwa lingkungan yang bersih menjadi bagian terpenting dalam kesehatan masyarakat.

“Namun harus ada upaya pemberantasan sampah dalam rangka mengoptimalkan kesehatan masyarakat sebagai indikator keberlangsungan hidup manusia”, jelasnya.

“Ternate diidentik dengan istilah kota rempah, ternate andalan dan berkeadilan harus memposisikan lingkungan sebagai prioritas utama”, tambahnya.

-- --

***

Nuki
Editor
Mimbar Timur
Publikasi