Ketika individu tanpa pemahaman yang mendalam tentang konteks atau fakta menyebarkan berita, dampak negatif yang dihasilkan bisa sangat besar. Sebagai ilustrasi, selama pandemi COVID-19, banyak informasi yang salah beredar di media sosial, seperti klaim bahwa obat tertentu dapat menyembuhkan virus atau bahwa vaksin memiliki efek samping yang berbahaya. Informasi tersebut tidak hanya menyesatkan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat dengan mengurangi kepercayaan terhadap vaksinasi dan langkah-langkah kesehatan lainnya.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa penyebaran disinformasi tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat mempengaruhi keseluruhan masyarakat. Ketika masyarakat terpapar pada informasi yang salah, mereka mungkin membuat keputusan yang tidak berdasarkan fakta, yang pada gilirannya dapat memperburuk situasi yang sudah sulit. Oleh karena itu, penting untuk memiliki mekanisme yang efektif untuk memverifikasi informasi sebelum disebarkan, terutama dalam situasi yang sensitif.
Mengurangi Tanggung Jawab Etis
Jurnalis profesional terikat oleh kode etik yang harus mereka ikuti, yang mencakup tanggung jawab untuk melaporkan dengan jujur dan adil. Mereka diharapkan untuk melakukan verifikasi fakta, memberikan konteks yang memadai, dan melaporkan dengan objektivitas. Namun, jurnalis warga sering kali tidak terikat oleh prinsip-prinsip ini. Tanpa adanya akuntabilitas dan tanggung jawab, informasi yang disebarkan oleh jurnalis warga dapat dipengaruhi oleh bias pribadi, kepentingan politik, atau agenda tertentu.
Hal ini dapat menyebabkan polarisasi dalam masyarakat, di mana orang hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan mereka. Sebuah penelitian oleh Oxford Internet Institute menunjukkan bahwa jurnalisme warga sering kali memperkuat echo chamber, di mana individu hanya mendengar suara-suara yang sejalan dengan pendapat mereka (Tucker et al., 2018). Dalam konteks ini, citizen journalism dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat pandangan yang sudah ada, bukannya mempromosikan dialog yang konstruktif.
Kurangnya tanggung jawab etis dalam citizen journalism dapat menyebabkan penyebaran berita yang bersifat sensasionalis. Dalam upaya untuk menarik perhatian dan mendapatkan lebih banyak interaksi di media sosial, jurnalis warga mungkin cenderung mengedepankan berita yang dramatis atau kontroversial, meskipun informasi tersebut tidak akurat. Hal ini menciptakan lingkungan di mana berita yang tidak benar dapat dengan mudah mengalahkan berita yang akurat, sehingga merugikan masyarakat yang berusaha untuk mendapatkan informasi yang benar.
Menanggapi Argumen Pro Citizen Journalism
Meskipun terdapat banyak kritik terhadap citizen journalism, para pendukungnya berargumen bahwa praktik ini memberikan suara kepada mereka yang sering kali terpinggirkan oleh media mainstream. Mereka berpendapat bahwa jurnalisme warga dapat memberikan perspektif yang lebih beragam dan mencerminkan realitas masyarakat yang lebih luas. Dalam beberapa kasus, citizen journalism telah berhasil mengungkap isu-isu yang tidak diliput oleh media mainstream, seperti pelanggaran hak asasi manusia di daerah terpencil atau ketidakadilan sosial yang dialami oleh kelompok minoritas.
Meskipun ini benar, saya berpendapat bahwa keberagaman perspektif tidak seharusnya mengorbankan akurasi dan keandalan informasi. Berita yang tidak akurat, meskipun berasal dari sudut pandang yang berbeda, tetap dapat menyesatkan masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk memiliki jurnalis profesional yang dapat menilai dan memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan. Dengan kata lain, keberagaman dalam pelaporan berita harus disertai dengan komitmen terhadap akurasi dan integritas.
Selain itu, keberadaan citizen journalism tidak dapat menggantikan peran jurnalis profesional. Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk melakukan investigasi yang mendalam dan memberikan analisis yang komprehensif terhadap isu-isu yang kompleks. Dalam banyak kasus, informasi yang disajikan oleh jurnalis warga mungkin hanya mencakup satu sisi dari cerita, tanpa mempertimbangkan konteks yang lebih luas. Oleh karena itu, penting untuk tetap mendukung jurnalisme profesional yang mengikuti standar etika dan akurasi.
Meskipun citizen journalism menawarkan peluang untuk memberikan suara kepada masyarakat, ia juga membawa risiko besar bagi kualitas dan keakuratan berita. Dengan meningkatnya penyebaran disinformasi dan kurangnya tanggung jawab etis, citizen journalism dapat mengancam integritas informasi yang diterima publik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis terhadap sumber informasi mereka dan mendukung jurnalisme profesional yang mengikuti standar etika dan akurasi. Di era di mana informasi tersedia dengan mudah, kita harus lebih bijaksana dalam memilih apa yang kita percayai dan sebarkan.