Mimbartimur.com , anak petani yang brasal dari Desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa Utara ini mampu meraih gelar akademik di diusia yang sangat muda. Putri dari pasangan Gaus Abdullah dan Nurjima Daim ini menjadi anak muda pertama dikampungnya yang menyandang gelar magister.

Momen haru pun terjadi saat pengukuhan dirinya dengan gelar lengkap dibelakang namanya Hardianti Gaus, S.Pi., M.Si. Namun, bukan hanya soal pencapaian dirinya yang terekspos, Hardianti saat ditemui menitihkan air mata seraya menyampaikan terimakasih kepada kaka dan kedua orang tuanya.

Anti sapaan akrabnya merupakan anak petani dari keluraga sederhana di desa yang terpencil terletak di Selatan Pulau Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kampung tempat asal perempuan bercadar ini berjarak sekitar 83,1 km dari Kota Ternate atau menempuh perjalanan selama 7 jam menggunakan kapal laut.

Keinginan kuat untuk membahagiakan kedua orang tuanya dimasa mendatang, membuat Anti berhasil melewatkan jenjang pendidikan strata satu (S1) pada program studi dan Magister Sains di universitas ternama Maluku Utara.

Dilansir laman unkhair.ac.id, Hardianti Gaus merupakan salah satu peserta wisudawati angkatan ke-8 dari enam peserta yang berasal dari Ilmu Kelautan. Anti berhasil menyandang gelar magister sains di usia ke 26 tahun.

“Semua ini berkat doa dan usaha bapak dan ibu yang tak pernah pantang menyerah dalam memberi semangat ke saya. Allhamdulillah bisa sampai dititik ini dan semua ini saya sembahkan sebagai hadiah untuk keduanya”, kata Anti saat ditemui media ini.

Anti menceritakan dirinya terlahir dari keluarga sederhana di Ngokomalako. Ayahnya, Gaus Abdullah, sehari-hari bekerja sebagai buruh harian. Sang ibu, Jima sapaan akrabnya, pedagang pentolan dikampungnya.

-- --

“Kalau bapak kerja lepas, pekerjaan apa saja dikerjakan demi anak-anaknya sekolah. Ibu sampai saat ini masih jualan pentolan dan es untuk membantu bapak membiayai kami sekolah. Pekerjaan mereka itu membuat kami giat belajar”, pungkasnya.

Sementara Gaus Abdullah saat ditemui menceritakan kemauan anak-anaknya sekolah. Meski keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah bekerja keras demi masa depan putra-putrinya masa yang cerah. Hal itu dibuktikan dengan putri pertamanya yang bisa meraih gelar magister.

Ariana Aira
Editor
Redaksi MimbarTimur
Publikasi