Mimbartimur.com– Sebagai wujud nyata dari program “Connecting Happiness“, tim finalis Nutrifood Leadership Award (NLA) 2025 yang beranggotakan 5 orang yaitu Cinta, Sharon, Sulton, Annisa, dan Deril berhasil menjembatani kolaborasi strategis antara Rumah Harapan Indonesia (RHI) Cabang Semarang dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang. Audiensi yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025, ini menghasilkan beberapa komitmen konkret yang akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi anak-anak penderita penyakit berat tidak menular yang singgah di RHI.
Rumah Harapan Indonesia (RHI) merupakan rumah singgah gratis bagi anak-anak usia 0-17 tahun dari keluarga prasejahtera yang harus menjalani pengobatan jangka panjang di rumah sakit rujukan di kota-kota besar. Selama ini, Rumah Harapan Indonesia RHI Cabang Semarang, yang menjadi tumpuan bagi pasien rujukan ke RSUP dr. Kariadi dan rumah sakit lainnya, menghadapi tantangan besar. Seperti yang terungkap dalam diskusi, salah satu kendala utamanya adalah “masih belum ada sinergi langsung sama dinas atau lembaga terkait”, sehingga operasional masih sangat bergantung pada donasi perorangan.
Menjawab tantangan tersebut, Tim Health NLA 2025 yang diwakili oleh Annisa Dini Kamila dan Deril, memaparkan visi mereka untuk menjadi “jembatan” antara Rumah Harapan Indonesia (RHI) dengan para pemangku kepentingan.
“Kami hadir sebagai penjembatan antara komunitas, organisasi, atau yayasan, dengan pihak terkait, khususnya di Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Rumah Harapan Indonesia Cabang Semarang,” ungkap Annisa dalam audiensi tersebut.
Inisiatif ini disambut hangat oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang yang langsung memberikan beberapa solusi nyata. Pertama, Dinkes akan memfasilitasi program pemeriksaan kesehatan gratis dan rutin untuk anak-anak, orang tua, dan para relawan di RHI. Program yang disebut sebagai “Stetoskop” ini akan diawali oleh tim Dinkes dan akan dijaga keberlanjutannya oleh Puskesmas setempat.
Selain itu, Dinkes Semarang juga membuka akses bagi RHI untuk memanfaatkan layanan Ambulans Siaga gratis yang tersedia di 16 titik di Kota Semarang untuk keperluan transportasi pasien ke rumah sakit rujukan.
Ananda Deriolla, perwakilan TIM NLA 2025 “Connecting Happiness”, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah inti dari visi kepemimpinan mereka. “Bagi kami, kepemimpinan adalah tentang kehadiran dan keberanian bertindak. Hasil hari ini bukan hanya soal bantuan, tapi tentang membangun sistem dukungan yang lebih kuat untuk adik-adik pejuang di Rumah Harapan Indonesia (RHI). Ini adalah langkah pertama untuk memastikan harapan mereka terus menyala,” ujarnya.
Lebih dari itu, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi RHI ke jaringan yang lebih luas. Pihak Dinkes akan membantu mengajukan proposal RHI kepada Forum CSR Kota Semarang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk membuka peluang dukungan pendanaan operasional, seperti pemenuhan kebutuhan susu khusus dan nutrisi lainnya. Pihak Dinkes juga akan membantu mengkomunikasikan kebutuhan fasilitasi alat kesehatan kepada bidang terkait di internal mereka.
“Kami di Dinas Kesehatan menyambut baik inisiatif dari adik-adik NutriLead. Kami akan bantu komunikasikan ini dengan bidang lain, dan yang terpenting, kami akan sampaikan juga ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Forum CSR, karena di sana banyak sekali bantuan yang masuk tapi terkadang bingung kebutuhannya untuk apa,” ujar salah satu perwakilan Dinkes Semarang dalam pertemuan.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat “Connecting Happiness” dapat mengubah niat baik menjadi aksi nyata yang berdampak. Langkah awal di Semarang ini diharapkan dapat menjadi model yang direplikasi di kota-kota lain, membangun ekosistem kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi anak-anak pejuang di seluruh Indonesia.