Mimbartimur.com – May Day atau dikenal dengan sebutan Peringatan Hari Buruh Sedunia merupakan istilah yang tak asing lagi ditelinga kita.
Isitlah ini lahir di Amerika Serikat setelah Knights of Labor bersama ribuan pekerja turun ke jalan menuntut pembatasan jam kerja yang ideal.
Menurut catatan sejarah, puncak revolusi industry bermula terjadinya rentetan kematian para buruhsetiap tahun akibat kondisi kerja yang buruk dan waktu kerja rata-rata 10 – 16 jam per hari.
Pada tahun 1884 Federasi Organisasi Dagang dan Serikat Pekerja (FOTLU) Amerika Serikat menggelar konferensi di Chicago.
Dalam konferensi itu, FOTLU menuntut jam kerja pekerja harus dibatasi hingga maksimal 8 jam dan wajib diberlakukan pada 1 Mei 1886.
Kabar tersebut pun tersebar sampai ke telinga Knights of Labor di Amerika dan mengatur strategi konsolidasi untuk melakukan demonstrasi hingga mogok secara besar-besaran.
Dalam catatan Amnesty Internasional Indonesia, gerakan demonstrasi yang dilakukan di Kota Chicago setidaknya melibatkan kurang lebih 350 ribu pekerja turun ke jalan selama dua hari berturut-turut dan membuat jalanan mogok panjang.
Ditahun yang sama, aksi ribuan pekerja itu berpindah ke lapangan Haymarket dengan kekuatan massa yang lebih besar hingga pemerintah menerjunkan 180 personil kepolisian untuk membubarkan secara paksa demontrasi.
Pembubaran massa aksi pada 4 Mei 1886 juga terjadi insiden pengoboman usai orator turun dari mimbarnya.
Tinggalkan Balasan