Mimbartimur.com  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Halmahera Selatan disinyalir sengaja menggagalkan keberangkatan ibadah haji salah satu warga asal Desa Hatejawa, Kecamatan Kayoa Utara bernama Sahar Habib (75). Pasalnya, mengeluarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dinilai tak mendasar.
Ikram Kadam, salah satu anggota keluarga calon jemaah haji tersebut menyampaikan protesnya terhadap hasil pemeriksaan kesehatan yang dikeluarkan Dinkes Kesehatan dengan memvonis Sahar Habib mengalami demensia berat.
Menurutnya, kondisi kesehata salah satu anggotanya hingga saat ini dalam kondisi sehat dan beraktivitas biasanya. Ikram menuturkan selama menjalani kegiatan tidak pernah mengalami gejala-gejala seperti yang di vonis dokter.
“Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebanyak tiga kali, mulai dari bulan Februari, awal dan akhir Maret tahun ini. Yang ketiga melalui wawancara oleh petugas dengan sepuluh pertanyaan yang ditanyakan”, kata Ikram kepada awak media, Kamis (17/04).
Ikram menjelaskan, dasar penetapan Sahar divonis menderita demensia berat setelah tidak bisa menjawab pertanyaan tahun lahirnya. Ia menyebut, tahun lahir yang tidak bisa dijawab karena lupa akibat lanjut usia sehingga tidak serta merta dijadikan dasar yang kuat.
“Satu pertanyaan yang tidak bisa dijawan itu tahun lair. Menurut kami kalau orang tua lupa tahun lahir itu manusiawi, palagi pendidikannya juga terbatas jadi wajar. Kami harap Dinkes Halamehra Selatan dapat meninjau kembali surat yang dikeluarkan”, pintahnya.
Dilansir dari laman AloDokter, demensia adalah istilah umum yang menggambarkan penurunan kemampuan kognitif, seperti daya ingat, berpikir, dan kemampuan sosial. Demensia dapat disebabkan oleh kerusakan sel saraf otak.
Demensia dapat berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko demensia, antara lain riwayat keluarga yang sama, pengidap down syndrome, konsumsi alkohol, merokok, hipertensi, kolesterol tinggi.
Lebih lanjut, Ikram mengatakan penantian Sahar sudah sejak sepuluh satuh lalu setelah suaminya meninggal dunia. Keberangkatan ke tanah suci ini untuk menggantikan suaminya sejak awal mendaftar pada tahun 2015 lalu.