Mimbartimur.com – Agen Premium dan Minya Solar (APMS) Laromabati terancam diboikot secara permanen akibat oleh warga Kecamatan , Halmahera Selatan, Maluku Utara. Bagaimana tidak, agen Bahan Bakar Minyak () bersubsidi tersebut disebut membuat warga kesulitan selama beroperasi.

Menurut At, APMS yang terletak di Jalan Poros Poroniti itu jumlah BBM subsidi yang berjumalah 40-70 toh setiap bulan mestinya didistrubsi secara adil sehingga tidak menimbulkan kekesalan bagi masyarakat terutama yang berada disekitar agen tersebut.

“Sudah bertahun-tahun kami sabar dengan konsep bisnis yang jalankan perusahaan ini. Kehadirannya bukan buat mudah malah mempersulit warga karena BBM yang baru masuk dua hari langsung ludes terjual”, ujarnya saat ditemui mimbartimurcom, Kamis (17/04) sore.

At menuturkan aktivitas penjualan cepat yang diluar nalar itu dilakukan saat suplai minyak dari kapal ke AMPS Laromabati. Setibanya ditempat penampungan, lanjutnya, dua unit mobil pickup langsung masuk mengangkut menggunakan puluhan jirgen ukuran 25 liter.

“Contoh kayak kemarin, baru masuk hari Minggu tapi selasa pagi minyak sudah habis. Tentu saja warga marah, ini daerah kami jadi setidaknya ada stok yang disisakan untuk dibeli warga kalau tidak mau silahkan bawa tangki dan bangunan anda keluar dari sini”, tungkasnya.

Lebih lanjut, At menegaskan warga akan melakukan pemboikotan secara permanen dan meminta Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Halmahera Selatan memberikan sanksi tegas.

“Dinas terkait juga harus memperhatikan praktik-praktik seperti ini sehingga tidak semen-mena tanpa memperdulikan kebutuhan warga sekitar. Dijual keluar tidak masalah, tapi harus utamakan kebutuhan masyarakat Kayoa Utara juga karena tujuan hadirnya APMS ini karena kebutuhan masyarakat disini”, jelasnya.

-- --

“Kami akan konsolidasi dengan lima desa lainnya di Kayoa Utara untuk melakukan pemboikotan secara permanen. Silahkan angkat kaki dari sini karena ini kehadiran anda bukan untuk mempermudah kami tapi justri lebih mempersulit kami, kami tidak pernah minta digratiskan tapi hargai kami”, tandasnya.

Menanggapi pemboikotan tersebut, penanggungjawab AMPS Laromabati Sant Ramdani saat dikonfirmasi mengaku penjualan cepat dilakukan karena terdapat kebocoran pada pipa saluran yang harus diperbaiki secepatnya.