Mimbartimur.com – Salah satu sumber daya alam (SDA) di Indonesia, batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung jutaan tahun.
Selain itu, batubara memiliki jenis yang beragam, mulai dari peat, lignit, sub-bituminus, bituminus, dan yang memiliki kadar karbon dan berkalori tinggi yakni, Antrasit.
Batubara dapat digunakan sebagai bahan yang menghasilkan berbagai produk gas. Gas alami yang dihasilkan oleh batu bara dapat diolah menjadi tempat pertambangan.
Gas alami tersebut bisa dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti bahan bakar industri, produk hidrogen, produk solar, dan pembangkit listrik tenaga gas.
Seperti yang diketahui, batubara sering dijumpai di daerah Sumatra dan Kalimantan. Namun yang menjadi hal mengejutkan kali ini, ternyata ada sebaran batubara di pulau jawa yang lebih spesifiknya di kabupaten Kulon Progo.
Di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ditemui endapan sedimen hasil dari sisa-sisa organik dari masa lampau yang selanjutnya terbatukan kemudian dikenal sebagai batubara.
Batuan sedimen batu bara ini terdapat di daerah kecamaatan Nanggulan. Batubara yang ditemukan ini berada pada Formasi Nanggulan, pada penyusun stratigrafi Kulon Progo.
Formasi Nanggulan yang terbagi menjadi batu pasir, shale dengan sisipan batubara. Umurnya Eosen Tengah sampai dengan Eosen Akhir, tebalnya kurang lebih (±)400 meter.
Lapisan atasnya adalah Anggota Seputih dengan litologi napal pelagis, mengandung fosil foram, yaitu Gt.opima, Gt.cerroazualensis, dan Gt.mexicana.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.