Walaupun sedemikian, hubungan antara Ki Ageng Mangir dan Panembahan Senopati berada dalam kondisi yang tidak baik.

Hingga pada suatu hari, Ki Ageng Mangir sedang bepergian menuju Kotagede. Di tengah perjalanannya, sasrahan yang dipikul para emban (abdi yang membantu/mengasuh pangeran) terlihat bergerak mentul-mentul (bergoyang turun naik).

Akhirnya, dari kata mentul-mentul itulah lahir nama Bantul untuk menamai daerah tersebut. Terdapat versi lain pula dari kisah ini, yakni diceritakan Ki Ageng Mangir hatinya mentul-mentul atau ngembat mentul (ragu-ragu).

Dari istilah tersebut, maka lahirlah nama Kabupaten Bantul. Sehingga menurut versi ini, nama Bantul berasal dari kata “ngembat mentul” atau “mentul-mentul”.

2. Kabupaten Gunungkidul

Nama Kabupaten Gunungkidul di DIY dalam bahasa Jawa berasal dari gabungan kata “gunung” dan “kidul”.
Bagi orang Jawa, mungkin semua sudah tahu apa arti dari nama Gunungkidul ini. Ya, arti gunung tetaplah gunung, sedangkan kidul artinya selatan.

Sehingga arti dari Gunungkidul dalam bahasa Jawa yaitu gunung yang berada di selatan. Penamaan ini sesuai dengan letak kabupaten tersebut yang berada di Pegunungan Sewu bagian selatan.

Sebelum menjadi pemukiman dan terbentuk kabupaten, konon, pada zaman dahulu wilayah tersebut berbentuk hutan belantara.

3. Kota Yogyakarta

Nuki
Editor
Mimbar Timur
Publikasi