Mimbartimur.com  () meraih Anugerah Bisnis dan Hak Asasi Manusia (BHAM) 2025 dari . Penghargaan ini diberikan berdasarkan riset Responsible Business Conduct (RBC) Benchmark. Studi tersebut menilai integrasi prinsip Bisnis dan HAM, ESG, serta keberlanjutan dalam operasional perusahaan.

mencatat skor 65 dengan rating B dan masuk kategori Business and Human Rights (BHR) Early Adopting Company. Predikat ini menjadikan salah satu dari 18 perusahaan pertambangan yang dinilai kompatibel terhadap standar perlindungan HAM. Capaian tersebut memperkuat posisi perusahaan sebagai pelaku usaha yang mengutamakan tanggung jawab sosial.

Direktur Sustainability , Lim Sian Choo, menyambut penghargaan ini sebagai dorongan untuk terus berbenah. Ia menegaskan bahwa apresiasi tersebut menjadi pengingat penting dalam menjaga komitmen perusahaan pada prinsip-prinsip HAM. “Kami berada di jalur yang tepat, namun masih banyak ruang perbaikan yang harus kami penuhi bersama para pemangku kepentingan,” ujarnya.

Riset RBC Benchmark merupakan kolaborasi dan SIGI Research and Consulting dengan dukungan Yayasan Tarumanagara Jakarta. Studi ini memberikan rujukan nasional mengenai penerapan UN Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGPs). Penilaian juga mencakup keselarasan terhadap agenda ESG, mitigasi iklim, serta regulasi nasional terkait bisnis dan HAM.

Fokus utama studi tersebut berada pada sektor kelapa sawit dan pertambangan yang memiliki kontribusi besar bagi ekonomi. Namun kedua sektor ini juga menyimpan risiko sosial dan lingkungan yang signifikan. Karena itu, evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan implementasi HAM menjadi dasar penting dalam laporan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, memperkuat kebijakan dan implementasi HAM melalui penerbitan Kebijakan HAM berbasis standar internasional. Perusahaan juga melaksanakan Human Rights Due Diligence (HRDD) bersama FIHRRST sebagai lembaga independen. HRDD membantu menyusun perbaikan di aspek ketenagakerjaan, keselamatan, relasi sosial, dan perlindungan kelompok rentan.

turut mendorong manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat sekitar. Laporan Keberlanjutan 2024 mencatat Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 89 poin dan SROI sebesar 2,62. Program ekonomi masyarakat juga menunjukkan hasil positif, termasuk unit usaha kelontong binaan yang dikelola 16 warga dengan pendapatan Rp2,9 miliar pada 2024.

Penghargaan dari SETARA Institute ini melengkapi deretan pengakuan di bidang keberlanjutan, tata kelola, dan komunikasi perusahaan. Meski demikian, menegaskan bahwa capaian tersebut bukan tujuan akhir. Perusahaan berkomitmen memperkuat transparansi dan memperluas dialog dengan seluruh pemangku kepentingan.

Alexander menegaskan bahwa perusahaan akan terus memperkuat praktik yang selaras dengan standar HAM global. “Kami akan memastikan manfaat pembangunan dirasakan masyarakat secara adil dan berkelanjutan,” tutupnya.

***