“Setahun ini sudah tiga kali pergantian kepala panti, tentu ini menjadi keprihatinan kami. Kalau yang sudah pernah memimpin dan kinerjanya buruk harus dijadikan acuan untuk tidak ditunjuk kembali memimpin”, ungkap pengasuh panti lain yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, mantan ketua BSRS Maluku Utara Asrul Fajri Tameti menyampaikan pergantian kepala panti sudah menjadi lumrah dalam sistem birokrasi. Namun semua orang berharap pergantian pemimpin baru ini bisa menjadi spirit untuk kemajuan panti jompo.

“Itu sudah biasa semua melalui mekanisme dan prosedur, begitu juga dengan saya yang dinonjobkan. Meski sejauh ini belum ada kebijakan atau tindakan yang menyalahi aturan”, kata Asrul saat dihubungi sejumlah awak media.

Menurutnya, penolakan Maryam Djahir yang dilakukan pegawai menjadi hak setiap orang untuk menyampaikan pendapat. Namun penolakan itu tentu ada sebab tertentu yang mendasari sehingga muncul sikap penolakan.

“Setiap orang punya cara memimpin tersendiri, kalau kinerja dibandingkan dengan saya berarti itu luar biasa yang baru memimpin kurang lebih dua bulan. Terlepas dari penilaian dari pegawai, saya berharap lebih baik”, jelasnya.

***

Nuki
Editor
Mimbar Timur
Publikasi