Mimbartimur.com Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba dan istrinya Rifa’at Al Sa’adah bergabung dengan warga masyarakat untuk merayakan malam Lailatulqadar dengan acara Cahaya Tumbilihote yang diselenggarakan oleh kerukunan keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) di Desa Tomori, Kecamatan Bacan, pada Sabtu (06/04/23).

Dalam sambutannya, Bupati Halsel Bassam Kasuba mengungkapkan bahwa, Tumbilihote atau ela-ela adalah menjadi bukti kekayaan budaya dan etnis yang beragam yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan.

Di wilayah tersebut terdapat orang Bugis, Buton, Jawa, Madura, Gorontalo, dan beragam suku pribumi yang mendiami pulau Bacan. Kekayaan budaya ini patut diapresiasi karena memiliki nilai penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Bumi Saruma.

“Saya bahwa kegiatan ini dapat menjadi acara tahunan bagi masyarakat Halmahera Selatan, sebagaimana ini merupakan wujud keanekaragaman budaya yang perlu dipertahankan dan ditumbuhkan”,ucapnya.

Politisi PKS itu juga memberikan apresiasi atas acara Cahaya Tumbilihote dan mendorong orang-orang untuk bisa memperingati malam lailatul qadar dengan ciri khas budaya masing-masing.

“Cahaya Tumbilihote sudah menjadi tradisi yang sangat terkenal di Maluku Utara seiring dengan kekayaan budaya yang ada di wilayah tersebut.”ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, warga masyarakat dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat solidaritas sosial dengan mengadakan berbagai macam hiburan dan acara kebersamaan. Kegiatan sosial semacam ini juga dapat memperkenalkan kekayaan budaya dan etnis yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan, sekaligus memotivasi masyarakat untuk melestarikan keanekaragaman budaya di wilayah tersebut.

-- --

Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memfasilitasi program-program yang mendukung pengembangan kekayaan budaya dan etnis di masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta program untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap keberagaman budaya.

Kegiatan peringatan malam Lailatulqadar dengan ciri khas budaya masing-masing ini mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam situasi dan kondisi apapun. Oleh karena itu, perlu ada upaya pemeliharaan dan pelestarian kekayaan budaya dan etnis di masyarakat, agar nilai-nilai kearifan lokal dapat tetap terjaga dan diwariskan pada generasi selanjutnya.

Mimbar Timur
Publikasi