Mimbartimur.com – Gaji 56 pegawai honorer , Maluku Utara, diduga dipotong. Pemotongan tanpa keterangan jelas tersebut dilakukan sejak empat tahun terakhir dengan nominal yang bervariasi.

Informasi yang diterima mimbartimurcom, Sabtu (09/03), dugaan pemotongan upah puluhan honorer itu dilakukan sejak tahun 2021 sebesar Rp 200.000 per orang. Angka itu mngalami kenaikan di tahun 2022 sebesar Rp 350.000, berlanjut ditahun 2023 senilai Rp 500.000 dan 2024 sebesar Rp 200.000.

itu sebenarnya sebesar Rp 1 juta. Hanya saja setiap diterima selalu mengalami berkurang. Jadi tidak lagi sebesar yang disebutkan”, kata salah satu sumber kepada media ini yang enggan disebutkan namanya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bendahara Dinas Pertanian Kota Tidore sudah dua kali diganti usai mendapatkan evaluasi sejak akhir 2023 lalu. Meski sudah berganti, dugaan pemotongan masih berlanjut ditahun 2024 yang dianggap tebang pilih.

“Sudah baru tahun ini, namun sama saja karena masih lakukan honorer. Penyaluran upah itu juga terkesan pilih kasih karena tidak sama rata, ada yang dapat dua juta, yang lainnya dapat sejuta lebih, bahkan ada yang hanya dapat delapan ratus saja”, pungkasnya.

Pemotongan tersebut, lanjut Dia, sudah mendapatkan sorotan dua pucuk pimpinan Pemkot Tidore dengan menggelar prtemuan. Dalam pertemuan itu, katanya, gaji pegawai honorer sebenarnya sebesar Rp 1.500.000 khususnya dan sebesar Rp 2.000.000.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Fauji Rabo, mengatakan pemotongan gaji honorer dilakukan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala dinas. Pergantian bndahara dilakukan setelah ia lantik dengan tujuan memperbaiki situasi yang menimpah puluhan honorer tersebut.

-- --

“Bendahara diganti setelah saya dilantik. Untuk pemotongan itu benar adanya, namun itu dilakukan untuk membiayai tenaga sukarela yang dipekerjakan”, ujar Fauji saat ditemui mimbartimurcom pada Sabtu (09/03).

Fauji menuturkan jumlah pegawai honor yang sudah mengantongi surat keputusan (SK) sebanyak 30 orang yang mencakup honorer penyuluhan pertanian yang tersebar di Pulau Tidore maupun daratan Oba.

Redaksi MimbarTimur
Editor
Mimbar Timur
Publikasi