Mimbartimur.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate menyampaikan pernyataan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate sebagai bagian dari masukan positif. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, Syarif Tjan pada, Jumat (18/08/23).
“Itu bagian dari masukan positif bagi DLH agar terus meningkatkan kinerjanya. Namun apa yang ditemukan hari ini belum tentu semuanya benar”, ujar Syarif Tjan kepada Mimbartimur.com melalui saluran telepon pada, Kamis (18/08/23).
Menurutnya, persoalan sampah di Kota Ternate sangat kompleks karena jumlah produksi sehari hingga 170 ton, jumlah ini tidak sebanding dengan infrastruktur yang tersedia.
“Armada pengangkut sampah kita masih terbatas, namun bukan berarti tidak ada aktivitas pengangkutan. Setiap hari sampah diangkut”, ungkapnya.
Syarif menegaskan sampah di Kelurahan Sasa tidak terlepas dari perhatiannya pihaknya karena pengangkutan sudah dilakukan secara berulang.
“Ada sampah yang tidak bisa jangkau karena dibuang di kali mati sehingga dibawa arus ke pantai saat hujan. Jadi saya tegaskan sampah Kelurahan Sasa juga diangkut setiap hari”, tandas Syarif.
Terkait tumpukan sampah dipantai, kata Syarif, pihaknya juga mengangkut namun sampah ini tak hanya berasal dari Kelurahan Sasa.
“Sampah dipantai itu tidak hanya dari Sasa, dari luar pun ada disitu sehingga tertumpuk bahkan hingga 1,5 meter kedalamannya”, ungkapnya.
Ia meminta semua pihak ikut mengambil peran untuk menangani sampah di Kota Ternate karena produksi sampah terus meningkat setiap hari.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.