Mimbartimur.com dinilai menunjukkan komitmen serius dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices (), khususnya pada aspek pengelolaan air di sekitar wilayah operasional tambang di , Kabupaten Halmahera Selatan.

Penilaian tersebut disampaikan peneliti Institut Teknologi Bandung (), Sonny Abfertiawan, berdasarkan kajian terhadap praktik pengelolaan lingkungan perusahaan. Menurutnya, penerapan menjadi faktor krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan di wilayah tambang.

Lebih lanjut, Sonny menuturkan komitmen perusahaan dalam pengelolaan air merupakan indikator penting keberlanjutan industri pertambangan. “ adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan prinsip dengan serius,” ujar Sonny dalam keterangannya diterima mimbartimurcom.

Meski demikian, Sonny mengakui bahwa penerapan di lapangan tidak lepas dari tantangan. Lanjutnya, kondisi alam yang dinamis, khususnya di wilayah kepulauan, menuntut perusahaan untuk terus melakukan penyesuaian teknis. “Kita harus akui penerapan di lapangan akan selalu menghadapi tantangan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, memiliki aset lingkungan strategis berupa Sungai Akelamo dan Danau Karo. Berdasarkan hasil studi, kedua sumber air tersebut memiliki kualitas air yang sangat baik serta volume aliran yang potensial untuk dimanfaatkan secara luas. Penilaian tersebut mengacu pada perhitungan standar nasional SNI 6738:2015.

Namun, Sonny mengingatkan bahwa industri pertambangan di wilayah tropis menghadapi risiko curah hujan ekstrem yang dapat mencapai 3.000 milimeter per tahun. Kondisi tersebut berpotensi memengaruhi sistem pengelolaan air tambang jika tidak dirancang secara adaptif. “Fasilitas pengolahan air harus tetap mampu memenuhi baku mutu meski dalam cuaca ekstrem,” ujarnya.

Menurut Sonny, keberhasilan penerapan sangat bergantung pada komitmen perusahaan dalam melakukan perbaikan berkelanjutan atau continuous improvement. Ia menekankan pentingnya perancangan sistem pengolahan air berbasis data laboratorium yang akurat dan diperbarui secara berkala.

-- --

Selain faktor internal perusahaan, Sonny juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Ketiga pilar tersebut, menurut dia, memiliki peran strategis dalam menjaga standar lingkungan. Pemerintah bertugas memperkuat pengawasan, perusahaan menyediakan teknologi yang memadai, dan masyarakat berperan aktif dalam pengawasan sosial.

Ia menegaskan bahwa interaksi yang sehat antara ketiga pihak menjadi fondasi utama keberlanjutan industri tambang. Dengan evaluasi yang konsisten dan transparan, pengelolaan air tambang yang aman dan ramah lingkungan dapat diwujudkan. “Keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan kelestarian lingkungan sangat mungkin dicapai,” pungkas Sonny.

***