Mimbartimur.com – Permukiman Baru Desa Kawasi, Pulau Obi, menjadi lokasi penahbisan dan peresmian tiga fasilitas Gereja Protestan Maluku (GPM), pada Minggu (21/12). Tiga fasilitas tersebut meliputi Gedung Gereja Imanuel, Gedung Pastori, dan Gedung Serbaguna.

Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi antara gereja, perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sinergi tersebut dinilai memperkuat kehidupan berjemaat sekaligus merawat keberagaman di Kabupaten Halmahera Selatan.

Gedung Gereja Imanuel yang ditahbiskan memiliki luas bangunan 822 meter persegi. Fasilitas ini dihadirkan tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga ruang pembinaan serta interaksi sosial masyarakat.

, , menyampaikan apresiasi kepada pengurus gereja, jemaat, dan atas kolaborasi pembangunan fasilitas tersebut. Ia menekankan makna rumah ibadah yang melampaui fungsi fisik bangunan.

Menurut Helmi, peresmian kembali menegaskan komitmen Halmahera Selatan terhadap nilai toleransi dan inklusivitas. Dari rumah ibadah, nilai kedamaian dan hidup berdampingan secara harmonis terus ditumbuhkan.

Ia berharap Gedung Gereja Imanuel dapat berfungsi sebagai pusat ibadah sekaligus ruang pembinaan karakter dan interaksi sosial. Kehadirannya diharapkan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum Majelis Pengurus Harian Sinode GPM, Pdt. M. Takaria, menilai penahbisan ini sebagai momentum penting bagi pertumbuhan jemaat. Ia menekankan pentingnya persatuan, soliditas, dan persekutuan jemaat.

-- --

Pdt. Takaria juga menegaskan bahwa peresmian ini memperkuat kemitraan yang berpihak pada jemaat. Selain itu, kegiatan ini dinilai mendukung harmoni lintas agama dan suku di Pulau Obi.

Assistant Vice President Site Corporate Communications , Joseph Sinaga, mengatakan peresmian fasilitas gereja merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip SDGs dan visi untuk tumbuh bersama masyarakat.

“Kegiatan peresmian fasilitas ini merupakan wujud komitmen kami terhadap pencapaian SDGs, sekaligus mencerminkan kolaborasi harmonis multipihak di Pulau Obi. Kami berharap tiga fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kegiatan keagamaan, sosial, dan pembinaan masyarakat,” ujar Joseph. ***