Menjelang Pilkada serentak 27 November 2024, isu (money politics) kembali menjadi sorotan. Politik uang adalah praktik di mana kandidat atau partai politik mencoba membeli suara pemilih dengan memberikan uang atau hadiah lainnya.

Bagi sebagian masyarakat, ini mungkin tampak seperti “kesempatan” untuk mendapatkan keuntungan finansial instan. Namun, di balik praktik ini, tersimpan bahaya besar yang mempengaruhi tatanan demokrasi dan mentalitas masyarakat.

Dari perspektif , politik uang tidak hanya merusak proses demokrasi, tetapi juga menciptakan efek jangka panjang yang dapat membahayakan perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Uang dan Kendali Emosi: Manipulasi dalam Kognisi Pemilih

Secara psikologis, manusia memiliki kecenderungan untuk merespon imbalan jangka pendek lebih kuat dibandingkan imbalan jangka panjang. Fenomena ini disebut sebagai present bias, yakni kecenderungan untuk memilih hadiah yang lebih cepat diterima walaupun nilainya lebih kecil.

Dalam konteks politik uang, kandidat memanfaatkan kelemahan psikologis ini. Mereka menyodorkan uang tunai atau bantuan materiil yang langsung diterima untuk memanipulasi pilihan pemilih. Pemilih merasa mendapat keuntungan segera, meskipun mereka mungkin tahu bahwa dampaknya terhadap kehidupan mereka dalam jangka panjang justru negatif.

Politik uang pada dasarnya adalah sebuah permainan emosi, di mana pemilih terjebak dalam perasaan ketergantungan terhadap hadiah yang diberikan. Dalam psikologi, ini berkaitan dengan teori conditioning, yaitu bagaimana manusia cenderung mengulangi perilaku yang menghasilkan hasil yang positif, dalam hal ini berupa uang atau hadiah.

-- --

Jika seseorang telah menerima uang dari politikus, perilaku memilihnya seringkali berulang karena adanya dorongan bahwa “besok-besok juga dapat lagi.”

Efek Psikologis Jangka Panjang

Politik uang juga secara psikologis dapat menghancurkan rasa harga diri (self-esteem) pemilih. Ketika seseorang menerima uang untuk memilih, mereka sebenarnya mengorbankan kebebasan mereka dalam membuat pilihan yang independen.

Azzahra
Editor
Mimbar Timur
Publikasi