Mimbartimur.com – Dua petani di Desa Akegula, Kecamatan Pulau Obi, Halmahera Selatan telah berhasil menyuplai bahan pangan berupa sayuran dan buah-buahan ke PT Trimega Bangun Persada atau Harita Nickel.
Kedua petani tersebut yakni Siti Marnia dan Bambang Pujianto yang kesehariannya bekerja sebagai pengelola lahan pertanian dengan hasil panen yang melimpah. Kesuksesan Marnia dan Bambang itu berkat kolaborasi dengan Harita Nickel melalui program Corporate Social Responsibilty (CSR).
Marnia sebelumnya memiliki segudang pengalaman dibidang pertanian, sejak tahun 2015 ia bekerja sebagai petani di Kendari, Sulawesi Tenggara paska mengikuti pertukaran petani Indonesia – Jepang pada tahun 1999-2000.
Dengan pengalaman itu, Marnia berhijrah ke Pulau Obi untuk mengembangkan bakatnya. Seiring berjalannya waktu, wanita paruh bayah itu mendapatkan peluang kemitraan bersama perusahaan produksi nikel terbesar di Indonesia tersebut untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
“Awalnya saya dan masyarakat ragu untuk bertani karena khawatir hasil produksi tidak laku terjual. Keraguan itu kami urungkan meski tidak tahu nanti dijual kemana hasilnya”, kata Marnia dalam keterangannya yang diterima mimbartimurcom, Kamis (21/11).
Marnia menuturkan dirinya bersama masyarakat berani bertani karena mendapat dukungan dan jaminan pembeliaan dari Harita Nickel. Tawaran kemitraan yang disambutnya kini membuatnya berhasil memproduksi sayuran serta buah-buahan hingga enam ton sekali panen.
“Setiap bulan kami berhasil mulai dari empat sampai enam ton. Hasil produksi pertanian yang kami tekuni itu di distribusi langsung ke perusahaan dengan harga yang sangat layak. Jadi pertanian yang dikelola sangat potensial sebagai sumber penghasil yang menjanjikan”, tuturnya.
Menurutnya, program CSR Harita Nickel sangat membantu masyarakat sekitar tambang dalam meningkatkan kesejahteraan dengan berbagai pelatihan serta pengembangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khusnya Pulau Obi.
“Ada banyak program yang digagas Harita Nickel untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lingkar tambang mulai dari pelatihan hingga bantuan fasilitas seperti greenhouse untuk menanam sawi putih sehingga hasil panen mampu memenuhi permintaan tanpa didatangkan dari luar”, unkap Marnia.