‘Terimakasih sudah kembalikan kenangan kami‘, seuntai kata diucapkan Rani saat dijumpai usai membumbuhi tanda tangannya di whiteboard sebagai bagian dari peserta rauni akbar Jogja Ma-Fala 2023.
Bahkan sajak rahasianya pun dilafadzkan bak air mengalir dari pegunungan Andong : “jangan biarkan hati ini terluntah-luntah dalam pusaran kenangan tapi tolong tarik kembali jiwa ini untuk menemui raganya di Yogyakarta”.
Senada disampaikan Vita, si hidung mancung dengan outfitnya nan cantik bagaikan permata emas dari tambang NHM. Dengan gamblang menyorakan ‘rindu pulang’, serasa ruang loby hanya miliknya seorang diri.
Terlepas dari bahagianya dimalam minggu, tapi ia begitu lahap menikmati sate hati, sate telur puyu, bahkan menghabiskan empat ceker ayam dan segelas esteh manis. Waktu yang begitu singkat, seluruh kenangannya pun kembali di kota Ternate berkat gerobak ankringan milik pak Sigit.
Semua keistimewaan ini bukan semata-mata kuliner khas Jogja yang dihadirkan dalam reuni akbar Jogja Ma-Fala, namun ada kenangan lain seperti bertemu sahabat yang sudah lama berpisah usai menyelesaikan studi dan disibukan dengan pekerjaan.
Ungkapan itu keluar dari salah satu peserta yang tak sempat menyebutkan namanya karena harus bergegas pergi bersama sang istri.
Reuni Jogja Ma-Fala ini tak hanya mengembalikan kenangan para alumni saja melalui sajian angkringan pak Sigit, melainkan juga berhasil dihipnotis dengan ornamen-ornamen yang diiringi musik khas Yogyakarta.
Dipenghujung cerita angkringan kuliner khas Yogyakarta ini, panitia adalah konseptor yang paling berhasil dalam mempertemukan alumni antar generasi di Maluku Utara.
“Torang Alumni Jogja, Torang Istimewa – Kenangan, Pulang, Rindu – Jogja Ma-Fala 2023 Berhasil“.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.