Mimbartimur.com- Kampanye kesehatan bertajuk SYNAPSE (Supporting Your Neuro-abilities and Perspectives for Spectrum of Autism) sukses diselenggarakan dengan melibatkan teman-teman autis dari FORKOMPAK (Forum Komunikasi Orang Tua dan Masyarakat Peduli Autis) Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam upaya memutus stigma terhadap autisme sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kampanye SYNAPSE digagas oleh Ananda Deriolla Margnes Hasibuan, mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sebagai bentuk dari proses seleksi Top 12 Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia, yaitu duta kesehatan masyarakat dari organisasi mahasiswa kedokteran tingkat Asia.
“Kampanye ini saya buat untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, melibatkan teman autis dalam komunitas sesuai potensinya, serta menghargai keunikan neurodiversitas yang dimiliki setiap individu,” ujar Ananda.

Kegiatan utama bertajuk SYNAPSE Care digelar secara luring di Kantor Kapanewon Depok, Sleman, dan mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak. Dalam sambutannya, Kepala Kapanewon Depok, Bapak Joko Mulyanto, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mendukung penuh terselenggaranya kampanye ini agar memperluas jangkauan masyarakat terkait wawasan yang benar untuk orang dengan autisme,” tutur Joko.
Hal senada juga disampaikan oleh Founder FORKOMPAK Yogyakarta, Ibu Hermie, yang menyambut baik adanya kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas peduli autisme. “Kami bersyukur diadakannya kampanye ini untuk menyebarluaskan bahwa anak autisme punya bakat dan tidak boleh dianggap rendah,” ungkapnya.

Acara tersebut mencakup penampilan bakat dari teman-teman autis, serta sesi edukasi tentang upaya preventif pengelolaan stres bagi orang tua anak dengan autisme yang dibawakan oleh dr. Kurniadewi Putri Kartikawati, residen psikiatri dari FK-KMK UGM. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan workshop clay hasil kolaborasi dengan ArtJogja, yang menjadi media ekspresif bagi anak-anak autis untuk menyalurkan kreativitasnya bersama para relawan. Salah satu orang tua peserta menyampaikan kesan mendalam setelah mengikuti sesi edukasi. “Saya orang tua tunggal, tapi dari sesi edukasi dokter barusan saya jadi semakin kuat untuk tahu cara mengelola stres dan sabar dengan segala kelebihan yang dimiliki anak saya,” ujarnya dengan haru.

Menutup rangkaian kegiatan, tim TBMM Panacea FK-KMK UGM turut berpartisipasi dengan memberikan pemeriksaan tekanan darah dan cek gula darah bagi orang tua serta anak dengan autisme dari komunitas FORKOMPAK. Kampanye SYNAPSE diharapkan dapat menjadi gerakan berkelanjutan dalam membangun kesadaran dan kepedulian terhadap spektrum autisme di masyarakat. “Harapannya, kegiatan ini dapat memberi dampak positif dalam menjaga keberagaman dan memperkuat semangat inklusivitas di lingkungan sekitar,” tutup Ananda.

SYNAPSE Campaign membawa pesan utama melalui tagline:
#EmbraceTheSpectrumCelebrateAutism