Sementara Muamil Sunan mengatakan dengan adanya keterbatasan dan kepentingan pembangunan yang masih banyak, Halmahera Timur mestinya lebih memperhatikan kepentingan publik yang lebih bermanfaat khususnya masyarakat setempat.

“Kebijakan anggaran yang tidak pro untuk kepentingan rakyat karena menguras bukan untuk pembangunan daerah serta kepentingan masyarakat. yang bersumber dari rakyat, seharusnya lebih diprioritaskan untuk pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat”, ujar Muamil kepada mimbartimurcom, Jumat (21/02).

Menurut Muamil, infrastruktur dasar di Halmahera Timur saat ini masih minim dan membutuhkan pembiayaan yang sangat besar melalui sehingga perlu di prioritaskan agar tidak terkesan abai terhadap kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat.

“Pembiayaan pembangunan asrama untuk lembaga vertikal menggunakan Halmahera Timur sangat tidak populis karena segala keperluan operasional BPK Perwakilan Maluku Utara telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN” pungkasnya.

Muamil menuturkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Timur dengan fungsi budgeting mestinya memberikan peringatan secara tegas terhadap . Lanjutnya, menduga lembaga perwakilan rakyat itu sengaja mengabaikan persoalan tersebut saat pengesahan .

“DPRD sebagai lembaga yang mengesahkan APBD mengetahui atau tidak kalau didalamnya ada penganggaran untuk pembangunan asrama BPK Maluku Utara. Kiranya sebagai waklil rakyat mestinya lebih prioritaskan APBD untuk kepentingan masyarakat”, tukasnya.

“Kebijakan Halmahera Timur ini tentu tidak rasional, apalagi menghabiskan anggaran ratusan juta yang tidak memihak pada kepentingan publik. Jadi kebijakan ini sangat tidak populis, apalagi hanya untuk membangun asarama BPK”, tutupnya.

***

Suk Kri
Editor
Mimbar Timur
Publikasi