“Ada mobil yang mengantri yang cukup lama, saya perhatiin ternyata lagi ngisi menggunakan jirgen. Saya sempat di marahi pengawas karena membuntuti pelaku yang menimbun BBM subsidi jenis Pertalite, saya hubungi polisi“, kata warga berinisial E saat ditemui sejumlah awak media di rumahnya, Jumat (22/03).
Lebih lanjut, ia mengaku pengawas SPBU Kompak sempat mengancam dirinya karena membuntuti seorang pria yang mengantri BBM bersubsidi menggunakan jirgen dan tangki rakitan yang berada bagian bawa mobil Mitsubishi Kuda tahun 2000.
“Saya nyaris dipukuli pengawas saat mengejar pelaku. Polisi yang saya hubungi tiba dan kami bersama-sama mengejar mobil yang membawas BBM Pertalite. Berhasil ditangkap di Dufa-Dufa karena masuk di gang buntut lalu dibawa ke Ditreskrimsus Polda Maluku Utara”, pungkasnya.
***
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.