Mimbartimur.com –Â Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba merespon demonstrasi Front Perjuangan Masyarakat Makayoa (FPMM) terkait pembangunan lanjutan ruas jalan Desa Gitang, Kyowr, Matentengin hingga Sangapati.
Menurutnya, narasi masa aksi yang menundingnya menyimpan dendam terhadap masyarakat Pulau Makian usai ditolak berkunjung jelang Pilkada 2024 lalu sangat tidak benar. Bassam mengatakan selama pemerintahannya akan dilakukan secara merata tanpa tebang pilih.
“Kami berkomitmen pemerataan pembangunan dilakukan tanpa membeda-bedakan karena itu sudah menjadi tanggungjawab yang harus diakomodir, terutama jalan di Pulau Makian yang saat ini terhenti karena persoalan teknis”, ujar Bassam kepada mimbartimurcom usai menemui masa aksi, Rabu (07/05).
Perlu diketahui, pembangunan lanjutan jalan Pulau Makian telah dianggarkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halmahera Selatan dengan angaran berkisar Rp 5 miliar sesuai volume pekerjaan lebih dari dua kilometer.
Proyek tersebut sebelumnya dikerjakan oleh CV Delta dengan nomor kontrak 620/24/SPPPJJ/DPUPR-HS/DAU/2023 tertanggal 11 April 2023 dan berakhir pada 08 Desember 2023. Pekerjaan dihentikan dengan progres 33,65 persen dalam bentuk Lapis Pondasi Atas (LPA).
Lebih lanjut, Bassam membantah tudingan dirinya menyimpan dendam terhadap warga Pulau Makian yang berdampak pada terhentinya pembangunan lanjutan ruas jalan penghubung antar sejumlah desa. Ia meminta FPMM tidak menggulir isu yang mendasar dan opini liar yang merugikan.
“Pemerintahan ini bukan hanya milik segelintir orang saja sehingga jangan membuat opini yang negatif karena membangun daerah ini perlu dukungan semua pihak. Daerah ini cukup luas, jadi perlu kajian yang matang untuk merumuskan kebijkan yang berpihak ke semua masyarakat”, tandasnya.
Bassam menuturkan pembangunan khususnya di Pulau Makian dan Kayoa juga menjadi prioritas pemerintah baik dalam hard infrastructur maupun soft infrastructur demi mewujudkan prinsip keadilan serta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
“Sesuai komitmen kami, tahun depan MTQ akan dilaksanakan di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara. Itu menjadi salah satu bukti bahwa pemerintahan tidak tebang pilih apalagi menaruh dendam pada suku atau etnis tertentu, mari sama-sama membangun daerah ini”, tuturnya.