Mimbartimur.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore menetapkan 15 titik rawan bencana baik angin putih beliung hingga banjir. Pemkot Tidore tengah mempersiapkan langkah mitigasi untuk mencegah dampak bencana hidrometerologi dikelurahan dan desa.
“Sekitar 15 titik rawan bencana yang tersebar di beberapa kelurahan khususnya di kota dan desa di daratan Oba”, kata Kalaka BPBD Kota Tidore Muhammad Abubakar saat ditemui mimbartimurcom diruang kerjanya pada Kamis, (07/03).
Muhammad menjelaskan wilayah tersebut rawan bencana hidrometeorologi berdasarkan fakta dan data dilapangan. Dia menyebut jenis resiko bencana berbeda-beda dengan tingkat resiko beragam salah satunya terjadi angin putih beliaung.
“Penetapan ini berdasaran fakta dan data kejadian yang selama ini kerap terjadi di Kota Tidore. Kami mencatat diantara sejumlah titik di kelurahan dan desa di daratan Oba juga dilanda angin puting beliung dan banjir rob“, pungkasnya.
Muhammad menjelaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi serta kajian resiko bencana kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada terhadap cuaca yang tidak menentu, terutama pada saat musim hujan.
“Kecepatan angin puting beliung diperkirakan 20 – 24 kilometer per jam yang berdampak pada rumah warga yang mengalami kerusakan. Kalau banjir rob lebih banyak terjadi, namun kami tetap melihat kategori jenis kebencanaannya”, jelasnya.
Lebih lanjut, kata Muhammad banjir rob biasa terjadi dibeberapa titik yakni kelurahan Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara tepatnya di kampung Tahua, serta Indonesiana, Tomagoba, juga Gamtufkange Kecamatan Tidore.
Selain itu, banjir roba juga terjadi di Kelurahan Cobodoe Kecamatan Tidore Timur. Sementara angin putih beliung kerap terjadi di Kelurahan Ome Kecamatan Tidore Utara, Kelurahan Tomalou dan Toloa Kecamatan Tidore Selatan.
“Saat ini memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak bajir seperti di Soa belakang. Terkait dengan kawasan rawan bencana sudah kami sampaikan kepada Balai Wilayah Sungai untuk menjadi lokus rawan bencana”, imbuhnya.
Tinggalkan Balasan