Mimbartimur.com – Rapat koordinasi daerah (Rakorda) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku Utara tahun 2023 resmi dihelat. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Gedung Wateboom, Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternata pada Senin (21/11/23).
Acara bertajuk ‘Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Maluku Utara itu turut dihadiri sejumlah kepala daerah, salah satunya Pelaksana tugas (Plt) Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba.
Menurut Plt Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba angka inflasi di Indonesia yang berada di level 3,08 persen saat ini masih rendah dan sangat baik dari negara-negara maju lainnya di dunia. Namun, arahan penanganan inflasi harus dilakukan secara bersamaan.
“Komitmen dan kerjasama antar instansi baik ditingkat nasional hingga daerah sangat diperlukan dalam pengendalian inflasi. Semua ini betul-betul didedikasikan untuk mengendalikan inflasi pangan untuk kesejahteraan rakyat”, ujar Bassam kepada mimbartimurcom usai acara GNPIP Maluku Utara.
Bassam berharap kecukupan pasokan bahan kebutuhan masyarakat harus terus tersedia. Meski begitu koordinasi antar daerah perlu dilakukan secara bersamaan, terutama bekaitan dengan harga-harga pangan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Maluku Utara.
“Pada prinsipnya koordinasi tidak hanya dilakukan di satu daerah saja, melainkan antar daerah. Dikesempatan ini perlu adanya kerjasama dengan daerah lain untuk menjaga inflasi di Halmahera Selatan tetap stabil”, pungkasnya.
Perlu diketahui, Bank Indonesia (BI) merilis GNPIP, komponen harga pangan bergejolak (volatile food) dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) sebelumnya mencapai 11,47 persen per Juli 2022. Kemudian berhasil diturunkan secara bertahap. Pada Maret 2023 inflasi pangan sudah turun menjadi 5,83 persen.
Capaian inflasi di sejumlah negara seperti Argentina berada di level 113 persen, Turki 47 persen, India 7,4 persen, Uni Eropa 5,3 persen, dan Amerika Serikat di level 3,2 persen. Meski begitu, angka inflasi yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti di Argentina.
Sementara Provinsi Maluku Utara, menurut data BPS, inflasi terjadi di Kota Ternate diangka 4,31 persen per Oktober 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dari tahun sebelumnya hanya 3,72 persen. Perubahan ini dipengaruhi peningkatan sejumlah harga komoditas.
Tinggalkan Balasan