Di tengah berbagai kemajuan teknologi dan sains, penemuan energi nuklir tetap menjadi salah satu tonggak terpenting dalam sejarah umat manusia. Meskipun banyak orang yang sangat mengenal penggunaan energi nuklir dalam konteks senjata atau pembangkit listrik, tidak banyak yang tahu siapa di balik penemuan fundamental yang mengawali segalanya.

Artikel ini akan membahas penemuan energi nuklir, serta para ilmuwan kunci yang telah berkontribusi dalam pengembangannya.

Awal Mula Penemuan Nuklir

Konsep energi nuklir berasal dari pemahaman tentang struktur atom. Pada abad ke-19, ilmuwan seperti John Dalton mulai mengemukakan teori atom, dan pada awal abad ke-20, penemuan partikel subatom seperti proton, neutron, dan elektron semakin memperdalam pemahaman kita tentang materi.

Namun, penemuan yang paling signifikan terkait energi nuklir dilakukan oleh sejumlah ilmuwan yang bekerja di berbagai bidang. Salah satu nama yang paling sering disebutkan adalah Marie Curie, yang bersama suaminya Pierre Curie menemukan elemen radioaktif polonium dan radium pada tahun 1898. Penelitian mereka membuka jalan bagi pemahaman lebih dalam tentang radioaktivitas.

Penemuan Fisi Nuklir

Fisi nuklir, yaitu proses pemecahan inti atom yang menghasilkan energi, ditemukan lebih lanjut oleh Lise Meitner dan Otto Hahn pada tahun 1938. Mereka melakukan eksperimen dengan uranium dan menemukan bahwa ketika inti uranium dibombardir dengan neutron, inti tersebut dapat terpecah dan melepaskan sejumlah besar energi. Temuan ini adalah dasar dari reaksi nuklir yang menjadi sumber energi dalam reaktor nuklir modern dan juga senjata nuklir.

-- --

Kontribusi Lain

Selain Curie dan tim Meitner-Hahn, ada juga tokoh-tokoh lain yang berperan penting dalam pengembangan teknologi nuklir, seperti Enrico Fermi. Ia menciptakan reactor nuklir pertama di Chicago pada tahun 1942, yang menjadi tonggak awal era energi nuklir yang lebih terkontrol dan digunakan untuk keperluan damai.