Mimbartimur.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah () Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, merilis data terbaru dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Halsel.

Hingga Kamis, 26 Juni 2025, tercatat sebanyak 3.869 kepala keluarga (KK) atau 15.056 jiwa terdampak banjir. Sementara jumlah rumah yang terendam air mencapai 2.253 unit.

Kepala BPBD Halsel, , menyampaikan bahwa timnya telah melakukan pendataan menyeluruh di desa-desa yang terdampak banjir dalam beberapa hari terakhir.

“Ini adalah data terbaru yang sudah dirampungkan oleh tim di seluruh desa terdampak. Kami terus memperbarui informasi setiap hari untuk memastikan semua warga yang terkena dampak terdata dengan baik,” kata Aswin saat ditemui wartawan di Posko Media Center Penanggulangan Bencana, Kamis (26/6/2025).

Selain kerugian pada permukiman, sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor. Kerusakan yang tercatat antara lain: Jembatan Desa Tuokona, Rumah warga di Desa Labuha, Jembatan darurat Desa Kubung, Jembatan ruas Gaimu–Sawat, Dua unit rumah penduduk di Desa Sumae, Jembatan ruas, Tembal–Kupal, Longsor di ruas jalan Samo–Moloku, Longsor di jalan ruas Desa Awanggo.

Menurut Aswin bahwa BPBD akan terus memantau dan melakukan pendataan lanjutan, termasuk menyalurkan bantuan logistik serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk percepatan pemulihan.

“Kami berharap situasi segera membaik, dan masyarakat diberikan kekuatan serta perlindungan oleh Allah SWT,” harapnya.

Aswin menambahkan pemerintah daerah melalui BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca eksrem di wilayah Halmahera Selatan.

“Meraka telah kembali ke rumah masing-masing, namun masih membutuhkan bantuan makanan siap saji karena peralatan dapur dan perabot rumah rusak,” pungkasnya.***