Setelah salat dan khutbah, Nabi Muhammad SAW mengajak umatnya untuk merayakan hari kemenangan ini dengan penuh suka cita. Beliau mengundang mereka untuk berkumpul di rumahnya, di mana telah disiapkan hidangan khas Idul Fitri.

Aroma makanan yang lezat memenuhi udara, menggugah selera setiap orang yang hadir. Dalam suasana penuh kebersamaan ini, Nabi Muhammad SAW menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang kebaikan dan kepedulian.

Hari itu, tawa dan canda menggema di seluruh rumah Nabi. Anak-anak bermain, sementara orang dewasa berdiskusi tentang berbagai hal, dari ibadah hingga kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad SAW dengan penuh perhatian mendengarkan setiap cerita dan keluhan umatnya, memberikan nasihat bijak dan dorongan untuk terus berbuat baik.

Saat matahari mulai terbenam, Nabi Muhammad SAW mengajak semua orang untuk mengingat kembali makna Idul Fitri. Beliau mengingatkan bahwa hari ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan segala amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadan.

Dengan penuh rasa syukur, beliau mengajak umatnya untuk terus berkomitmen dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama.

Hari Idul Fitri yang dirayakan oleh Nabi Muhammad SAW dan umatnya berakhir dengan penuh kebahagiaan dan harapan. Beliau menekankan bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk beribadah dan berbuat baik, dan bahwa kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dalam hati setiap orang, terpatri pesan bahwa Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat iman dan meningkatkan amal kebajikan.

Dengan semangat yang baru, umat Islam Madinah melangkah pulang, membawa pulang kenangan indah dan makna mendalam dari perayaan Idul Fitri bersama Nabi Muhammad SAW. Hari itu menjadi pengingat bahwa dalam setiap perayaan, selalu ada nilai-nilai luhur yang harus dijaga dan diteruskan.

notes : artikel ini merupakan cerita pendek untuk anak-anak.

Azzahra
Editor
Mimbar Timur
Publikasi