Mimbartimur.com – Sebuah akun di media sosial Instagram baru-baru ini mengunggah video yang membahas mengenai kanker paru-paru pada perempuan. Dalam video tersebut, disampaikan informasi bahwa lebih dari 80% wanita yang menderita kanker paru-paru ternyata tidak pernah merokok.
Penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama dari kondisi ini adalah paparan asap masakan, khususnya dari proses menggoreng dan menumis, terutama di dapur yang memiliki ventilasi yang buruk.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati. Seorang ibu rumah tangga berusia 40-an yang aktif berolahraga didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 2. Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memastikan adanya ventilasi yang baik saat memasak dan melakukan pemeriksaan paru-paru secara rutin menggunakan CT scan dosis rendah.
Namun, benarkah 80 persen kasus kanker paru-paru pada perempuan bukan disebabkan oleh rokok, melainkan oleh asap dapur?
Hasil Cek Fakta
Tempo telah memverifikasi klaim tersebut dengan menelusuri jurnal dan artikel yang kredibel serta melakukan wawancara dengan para ahli. Fakta menunjukkan bahwa terdapat peningkatan 80-90 persen wanita Tionghoa dan India-Amerika yang tidak merokok tetapi mengalami kanker paru-paru. Namun, tidak ada penelitian yang secara khusus menyebutkan bahwa penyebab tunggalnya adalah asap dari dapur yang kurang ventilasi.
Data mengenai 80 persen yang dikaitkan dengan kanker paru-paru pada perempuan yang tidak merokok disebutkan dalam artikel NBC News edisi 8 Maret 2024. NBC mengacu pada sebuah studi di California yang diterbitkan pada 9 Oktober 2023, mengenai tingkat kanker paru-paru pada perempuan.
Temuan dari studi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kanker paru-paru menurun di semua kelompok, kecuali pada wanita Asia Amerika yang bukan perokok, yang justru meningkat sebesar 2 persen per tahun.
Meskipun kanker paru-paru secara tradisional dikaitkan dengan merokok, sekitar 20 persen kasus di AS terjadi pada individu yang tidak pernah merokok setiap tahunnya. Di antara wanita Asia Amerika yang menderita kanker paru-paru, lebih dari 50 persen di antaranya tidak pernah merokok. Sementara itu, untuk wanita Tionghoa dan India-Amerika yang menderita kanker paru-paru, persentase yang tidak merokok meningkat hingga 80-90 persen.
Para peneliti saat ini sedang menyelidiki penyebabnya. Hingga saat ini, penelitian terhadap wanita bukan perokok di Asia telah mengidentifikasi faktor risiko seperti asap minyak goreng, asap rokok, polusi udara, dan pemanas ruangan berbahan bakar batubara, tetapi belum ada penelitian yang secara khusus difokuskan pada wanita Asia Amerika.