Unggahan mengenai pembegalan itu pertama kali diunggah oleh adik iparnya di Facebook.
“Pria tersebut membuat postingan tersebut karena sedang banyak pikiran terkait masalah keluarganya, sehingga ia mengklaim dibegal oleh enam orang pelaku bersenjata tajam, dengan menunjukkan jaket sobek yang diklaim sebagai bekas sabetan senjata tajam,” jelas Jusdijachlan.
Ia juga menjelaskan bahwa saat unggahan tersebut muncul di media sosial, banyak warga yang meragukan kebenarannya.
Menurutnya, warga beranggapan bahwa lokasi kejadian adalah daerah yang ramai. Selain itu, waktu kejadian yang dilaporkan juga masih pada pukul 15.00 WIB.
Kesimpulan
Unggahan yang menyatakan bahwa seorang pria di Desa Pusakaratu, Kabupaten Subang, menjadi korban pembegalan pada 3 Juni 2025 adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, pria tersebut merekayasa kejadian tersebut karena sedang menghadapi berbagai masalah. Ia telah mendatangi Polsek Pusakanagara untuk meminta maaf atas penyebaran informasi hoaks yang telah meresahkan masyarakat. ***