Irfan Jauhari memanfaatkan kesalahan di lini pertahanan lawan hingga menjebol gawang yang tak sanggup dijaga oleh Soponwit Rakyart.
Dengan kondisi yang sedemikian, Kali ini sutuasi jadi berbalik, malah salah satu pemain Indonesia yang tampaknya memancing emosi. konsekuensinya official Thailand mengejar sampai ke bench timnas Indonesia untuk melepaskan tendangan.
Situasi kembali memanas di pinggir lapangan karena kubu Indonesia membela pemainnya. Beberapa sosok saling mendorong dan berbaku hantam.
Meski begitu ada juga yang mencoba melerai. Manajer Timnas Indonesia U-22 Sumardji ditarik hingga terjatuh dengan kerasnya. Bahkan ia juga sempat terkena layangan pukulan.
Sumardji sampai dipapah untuk menjauh dari area. Pertandingan terjeda selama beberapa menit. Wasit Matar Ali Al-Hatmi lantas bertindak. Ia dibantu asistennya mengindentifikasi siapa saja yang harus diusir.
Pada momen itu, ia mengeluarkan lima kartu merah. Masing-masing untuk bek Indonesia Komang Teguh dan kiper Thailand Thaikadn Soponwit. Kemudian dua kartu merah untuk official Thailand, satu untuk ofisial Indonesia.
Bibit-bibit kericuhan pada mulanya tumbuh ketika injury time babak kedua waktu normal. kala itu, pemain Indonesia Titan Agung sudah terkena kartu merah. Titan tersulut emosi ketika melihat official Thailand melakukan selebrasi berlebihan di depan bench mereka.
Petugas keamanan pun dengan cepat meminimalisasi potensi keributan yang lebih masif. Dan sepertinya pelatih tim Garuda Indra Sjafri berbincang dengan para wasit. Setelahnya, suasana sedikit kondusif.
Kemudian, wasit memutuskan pertandingan dilanjutkan. Pada sisa waktu, Indonesia menambah dua gol lagi. Dengan hasil akhir yang memuaskan, Indonesia meraih medali emas perdana cabor sepak bola putra dalam 32 tahun terakhir.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.