Mereka secara tidak sadar mereduksi diri menjadi “alat” yang bisa dibeli. Dalam jangka panjang, ini dapat mengikis rasa harga diri dan membuat pemilih merasa bahwa suaranya tidak berharga tanpa imbalan finansial.

Ketergantungan terhadap juga menciptakan learned helplessness, yaitu kondisi di mana seseorang merasa tidak memiliki kendali atas situasi hidupnya sehingga akhirnya menyerah dan membiarkan orang lain, dalam hal ini kandidat yang memberikan uang, menentukan nasibnya.

Pemilih yang terbiasa dengan mungkin merasa bahwa apapun pilihannya, mereka tidak akan pernah bisa mempengaruhi hasil pemilu tanpa uang. Hal ini secara langsung menghilangkan semangat partisipasi aktif dalam demokrasi.

dan Identitas Sosial

Dari sudut pandang sosial, dapat memecah belah masyarakat. Pemilih yang menerima uang seringkali terikat pada kepentingan pribadi mereka dan kehilangan rasa solidaritas sosial. Ini menciptakan apa yang disebut sebagai in-group bias, yaitu kecenderungan untuk lebih memihak kelompok atau individu yang memberikan keuntungan langsung, tanpa memperhitungkan kepentingan bersama.

Ketika ini terjadi dalam skala besar, masyarakat menjadi terfragmentasi, di mana setiap individu atau kelompok kecil hanya peduli pada keuntungan jangka pendek mereka sendiri. Akibatnya, kesadaran kolektif tentang pentingnya memilih berdasarkan visi dan misi jangka panjang menjadi semakin lemah.

Lebih parah lagi, merusak esensi demokrasi yang seharusnya didasarkan pada kompetisi ide dan visi yang sehat. Kandidat yang menggunakan cenderung tidak peduli pada aspirasi masyarakat.

Mereka lebih fokus pada bagaimana mendapatkan suara melalui transaksi, bukan melalui dialog yang membangun. Ini mengakibatkan politikus yang terpilih tidak memiliki tanggung jawab moral yang kuat kepada konstituennya, karena mereka merasa telah “membeli” suara rakyat.

Efek Psikologis Terhadap Kandidat

Tidak hanya pemilih yang terdampak oleh . Kandidat yang terlibat dalam seringkali menunjukkan sikap opportunistic behavior, di mana mereka hanya peduli pada kepentingan pribadi mereka, bukan pada kepentingan publik.

Azzahra
Editor
Mimbar Timur
Publikasi