Mimbartimur.com – Bupati Halmahera Selatan, , melakukan kunjungan langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Bacan pada Sabtu, (20/06/25). Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kapolres AKBP Hendra Gunawa, Lekol Inf Syamsul Sip, Kepala BPBD Aswin Adam, Kepala Dinas Perkim Ikbal Hi. Mustafa, Kepala Dinas Damkar Indra Faris, Kadis Sosial Sofyan Tomadehe, Kadis Kominfo Sotego, dan Kasatpol PP Rustam Salmon.

Menurut pengamatan media Mimbartimur.com, tingginya curah hujan telah menyebabkan banjir yang merendam seluruh pemukiman di Desa Labuha, Amsing Kota Barat, Amasing Kota Utara, dan Amasing Kali. Bupati juga langsung menyalurkan bantuan makanan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, menyatakan bahwa banjir ini adalah kejadian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan luapan air yang signifikan dan merata ke seluruh rumah warga.

“Harapan kita, meskipun ini adalah musibah alam, semoga kita dapat menanganinya dengan baik. Prinsip kami saat ini adalah memastikan bahwa pengungsi dapat dilayani dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Bassam Kasuba.

Lebih lanjut, Bupati Bassam menjelaskan bahwa untuk penanganan bencana, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB Provinsi Maluku Utara dan saat ini sedang melakukan pemetaan titik rawan banjir sebagai data awal untuk penanganan selanjutnya.

“Langkah strategis yang diambil pemerintah Halsel adalah menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak banjir,” tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Halmahera Selatan, Aswin Adam, melaporkan bahwa curah hujan yang tinggi pada tanggal 22 Juni 2025, sekitar pukul 04:00 WIT, menyebabkan permukiman warga terendam air dan sekitar 2.430 jiwa mengungsi.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun telah terjadi kerusakan pada alat elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerusakan lain, termasuk satu unit jembatan yang patah di Desa Tuokona, satu unit jembatan darurat di Desa Kubung, dan satu unit rumah warga.

Aswin menyampaikan bahwa saat ini BPBD telah melakukan upaya penanganan dengan mendirikan posko penanganan, melakukan evakuasi, dan distribusi makanan siap saji.

“Untuk kebutuhan mendesak, kami menyediakan makanan siap saji, selimut, terpal, alas tidur, dan pakaian layak pakai,” pungkasnya. ***