Mimbartimur.com – Asosiasi Tenaga Administrasi Sekolah (ATAS) Kota Tidore kembali menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab) II tahun 2025-2028. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber untuk memberikan materi terkait administrasi.
Kedua narasumber itu yakni Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Tidore Djufri Kotdja dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara yang diwakili Anjasmoro Wibowo.
Ketua Panitia Muscab II ATAS Kota Tidore, Sofyan Barakati menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan telah dihadiri seluruh tenaga administrasi sekolah baik Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Tidore Kepualauan.
“Peserta yang hadir hari ini memberikan sinyal bahwa ATAS Kota Tidore memiliki komitmen, solidaritas dan loyalitas terhadap organisasi hingga kegiatan ini bisa sukses”, kata Sofyan dalam sembutannya seperti dikutip mimbartimurcom, Kamis (31/07) pagi.
Menurutnya, organisasi ini tidak hanya menjadi wadah perkumpulan biasa melainkan forum memperjuangkan kepentingan seluruh tenaga administrasi sekolah yang kerap diabaikan pemerintah serta meningkatkan profesionalisme dan kesejahtaeraan.
“Organisasi ini menjadi wadah bagi tenaga administrasi sekolah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan mengembangkan kopetensi serta memperjuangkan hak-hak yang belum tersentuh dengan kebijakan pemerintah”, pungkasnya.
Senada, Ketua ATAS Maluku Utara Tamrin K Machmud menyampaikan apresiasinya kepada seluruh paneyelanggara yang memiliki komitmen hingga Muscab II dapat terlaksana dengan sukses. Tamrin berharap kegiatan ini menjadi proses pembelajaran bagi seluruh anggota.
“Asosiasi ini membantu membangun jejaring antar tenaga administrasi sekolah dari berbagai sekolah dan jenjang pendidikan, sehingga tercipta hubungan profesional yang kuat dan saling mendukung”, ujar Tamrin saat ditemui di Aula SMA Negeri 1 Kota Tidore, Kamis (31/07).
Sementara Ketua ATAS Kota Tidore Idhar Hasan mengatakan pelaksanaan kegiatan ini berhasil dilakukan mesti ditengah keterbatasan. Idhar berharap dua pemateri yang dihadirkan pihaknya dapat memberikan pemahaman baik tata bahasa maupun regulasi administrasi.